DIALOG ISLAM-KRISTEN ANTARA AHMED AL-TAYYEB DAN PAUS FRANSISKUS DALAM MEWUJUDKAN HUBUNGAN PERDAMAIAN TIMUR DAN BARAT UNTUK KOEKSISTENSI MANUSIA
Keywords:
Dialog, Konfrontasi Timur Barat, Syekh Aḥmed at-Ṭayyeb , Paus FransiskusAbstract
Tulisan ini menjelaskan mengenai pentingnya melakukan tindakan dialog antarumat beragama supaya senantiasa berusaha membentuk rasa hubungan yang komunikatif, dan menciptakan rasa kedamaian, meskipun dalam suatu hal yang mengandung perbedaan dalam beragama. Seperti yang dilakukan oleh Imam Besar al-Azhar Syekh Aḥmed at-Ṭayyeb dengan pemimpin Vatikan saat ini, yaitu Paus Fransiskus. Tidak bisa dipungkiri bahwa konfrontasi yang mempertemukan kedua agama antara Islam dan Kristen mengandung jejak historis yang begitu panjang. Dengan munculnya spekulasi bahwa Timur hanya dihuni oleh umat Islam, sedangkan dunia bagian Barat lebih didominasi umat Kristen, serta peperangan ataupun konflik yang berada di berbagai belahan dunia kian mengkhawatirkan. Oleh karena itu kedua tokoh pemuka agama dunia, yaitu Syekh Aḥmed at-Ṭayyeb dan Paus Fransiskus melakukan penandatanganan bersama mengenai Dokumen Perjanjian Perdamaian yang dilakukan di Abu Dhabi pada 2019 silam. Yang selanjutnya terjadi pertemuan kembali pada 2022 di Bahrain dalam forum dialog antaragama dengan mengusung tema “Timur dan Barat untuk Koeksistensi Manusia”. Upaya dalam pertemuan forum dialog tersebut tentunya untuk misi bekerjasama dalam mewujudkan dunia yang lebih harmonis dan damai.